a collage of pictures of people posing in front of a house
a collage of photos of people riding atvs
a group of people are preparing rice in a barn
a group of people posing for a picture in front of a sign

Pada suatu pagi yang cerah di Solo, Indonesia, 20 orang pemuda dari berbagai penjuru dunia berkumpul dengan semangat penuh di depan sebuah bangunan bersejarah yang megah. Mereka adalah peserta dalam program International Youth Camps and Exchange yang diadakan oleh organisasi bernama Lions Club MD 307 Indonesia. Semuanya dipersatukan oleh hasrat untuk belajar, bertumbuh, dan menjalin persahabatan lintas budaya.


Ketika pintu bangunan itu terbuka, mereka disambut oleh seorang pria berusia paruh baya dengan senyum hangat di wajahnya. Namanya adalah Pak Harsono, seorang pemandu yang akan mendampingi mereka dalam petualangan mendalam selama 3 hari ke depan. Tidak ada yang tahu persis apa yang menanti mereka, tetapi semangat mereka tidak terbendung.


Pertama-tama, mereka berkeliling Solo, menikmati keindahan KERATON yang bersejarah, menari dalam tarian tradisional Jawa di Bangsal Keputran Keputren, merasakan sensasi pedagang kaki lima yang ramai, mengunjungi produsem tempe lokal, nan meminim wedangan solo. Setelah itu, mereka mengunjungi sekolah setempat dan terlibat dalam pertukaran budaya dengan para siswa, saling berbagi lagu, tarian, dan makanan dari negara masing-masing. Tak ada lagi batas yang memisahkan mereka; hanya senyum, tawa, dan rasa ingin tahu yang bersama-sama membentuk ikatan yang kuat.


Keesokan harinya, mereka berangkat ke Jogja, menyusuri jalan berliku di antara sawah hijau dan perbukitan yang megah. Di sana, mereka merasakan keajaiban Candi Borobudur, sebuah monumen Buddha yang megah dan penuh makna spiritual dan Candi Prambanan. Mereka diajak untuk merenung, menghargai keberagaman agama, dan menghormati warisan budaya yang berharga.


Tidak ada petualangan tanpa tantangan, dan di suatu malam, badai mendadak melanda mereka di lereng Gunung Merapi tempat mereka berpetualang bermain offroad ATV dan motor cross. Namun, dalam kegelapan dan gemuruh petir, mereka belajar untuk saling bertahan, bersama-sama mencari perlindungan, dan mendukung satu sama lain dalam momen ketidakpastian. Setelah hujan reda, mereka berkumpul di sekitar api unggun dan bercerita tentang perjalanan hidup masing-masing. Dalam momen itu, mereka merasa seperti saudara sejati, terhubung melalui pengalaman yang mewarnai jiwa mereka.


Tidak hanya mengunjungi tempat-tempat wisata terkenal, tetapi mereka juga menyumbangkan waktu mereka dalam proyek sosial. Mereka mengajar anak-anak di desa terpencil, membersihkan pantai dari sungai tempat mereka bermain arung jeram, dan membantu membangun sekolah untuk komunitas yang kurang beruntung. Dalam prosesnya, mereka menyadari bahwa kekuatan bersatu dan cinta kasih dapat membawa perubahan nyata dalam dunia ini.



Ketika waktunya tiba untuk meninggalkan Solo dan Jogja, hati mereka penuh haru. Mereka telah tumbuh, belajar, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan bersama. Pertemuan 3 hari ini telah mengubah pandangan hidup mereka, membuka pikiran, dan mengajar mereka tentang arti sejati dari persaudaraan global.


Saat pesawat lepas landas, mereka menjanjikan untuk terus menjaga hubungan ini, melanjutkan perjalanan mereka menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia ini, dan menerangi jalan bagi generasi muda berikutnya.


Sementara itu, Pak Harsono tersenyum bangga dari jauh, mengetahui bahwa misi Lions Club MD 307 Indonesia telah menciptakan impian dan kenangan yang tak akan pernah pudar dari hati 20 pemuda itu. Dan seperti semua kisah hebat, ini hanya awal dari petualangan yang lebih besar yang menanti mereka di masa depan, ketika mereka bersama-sama akan mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang.



Warm Regards,


Hengky Lie


Ketua Komite Lion International Youth Camps & Exchange Distrik 307 B1❤️